Musibah ini menguatkanku..

Sudah berlalu dua kali 24 jam, peristiwa kebakaran itu terjadi. 14 Desember 2011 jam 1 dinihari kami dikejutkan oleh teriakan 'kebakaran,kebakaran'. Teriakan seperti itu sudah berulang kali aku dengar selama kurang lebih 10 tahun tinggal dirumah itu dan sekarang semuanya berhasil dilalap si jago merah.

Rumah pertama yang bermula munculnya api hanya empat rumah disamping rumah yang kutempati. Api begitu cepat menjalar, sangat sedikit waktu untuk menyelamatkan barang-barang berharga. Aku hanya sempat membawa motor dan kembali lagi mengambil laptop dan hp. Dalam pikiranku laptop adalah barangku yang paling harus aku selamatkan, banyak file dokumentasi, tulisan-tulisanku serta satu folder khusus untuk Tiva Organizer. Kalo laptop nggak bisa aku selamatkan maka mata pencaharianku akan kacau.

Hanya kedua barang itu yang bisa aku ambil, sedangkan mama dan bapak hanya bisa . mengambil satu ikat baju-baju yang diikat dalam sarung. Aku ingin balik lagi tapi api sudah semakin besar disamping rumah, nggak sempat mengambil baju sama sekali hanya baju tidur yang melekat.

Nggak ada yang lebih penting selain mama dan bapak, jika kedua orang tuaku selamat dan ada disampingku maka yang lainnya nggak penting buat aku. Harta, tumpukan baju, koleksi sepatu dan tas, barang elektronik, mesin-mesin jahit mama bisa kembali dibeli lagi. Tapi nyawa kedua orang tuaku nggak bisa dibandingkan dengan apapun.

Banyak yang berusaha menguatkanku, dan aku jadi lebih tegar, aku sudah ikhlas kehilangan semuanya. Barang-barang yang musnah terbakar hanya titipan, kalo yang punya barang mau ngambil barangnya, masa iya aku nggak mau balikin barang itu. Musibah jika dihadapi dengan kesedihan hanya akan membuat terpuruk, tetapi jika dengan senyuman Insya Allah aku akan bisa melaluinya. Hal yang paling aku banggakan dari keluargaku adalah mereka nggak nampak sedih dan percaya bahwa banyak hikmah yang akan bisa kami petik. So proud of them.

Temen-temen bilang aku wanita seperti baja, karena keprihatinan mereka selalu aku jawab dengan santai malah dengan bercanda. Aku memang wanita kuat tapi kadang ada waktu aku akan lemah dan tak kuat menahan air mata. Pagi itu orang pertama yang membuatku menangis adalah sepupu terbaikku : Widya, dia memang bisa diajak gila tapi di beberapa kali kejadian kami nggak bisa menahan untuk tidak menangis bersama. Siang hari orang yang kedua adalah sahabatku sejak SMA : Desty, dia sengaja datang ke lokasi kebakaran untuk menjengukku dalam pelukannya aku juga terisak. Sorenya, yang membuatku kembali menangis nggak karuan adalah sahabatku yang sudah lama pergi, kembali padaku dan ingin menemaniku saat sedih.. Hanya orang-orang itu yang membuat airmataku meledak.

Aku nggak pernah berhenti bersyukur dikelilingi orang yang peduli, mulai dari teman, rekan, sahabat, klien, vendor dan keluarga nggak hentinya memberikan dukungan lewat bbm, sms serta telpon. Terima kasih atas doa yang tulus kalian berikan. Insya Allah akan kami hadapi dengan sabar dan tawaqqal.


Terima kasih yang nggak pernah berhenti juga untuk Widya dan keluarga, dulu. 2001 pertama pindah ke Balikpapan mereka yang membuka pintunya lebar untuk kami. Sekarang musibah kebakaran menimpa, mereka juga yang menerima kami dengan senyuman. Aku begitu beruntung punya keluarga seperti kalian, nggak akan bisa kami membalas kebaikan kalian. Terima kasih tak terhingga.

Musibah ini akan kami jadikan pelajaran hidup, aku nggak mengucap Innalillah tapi Alhamdulillah. Bersyukur karena masih bisa menikmati ujian ini, bersyukur karena orang-orang yang kusayang masih tetap disampingku. Terima kasih ya Rabbiku atas semua kejadian ini, kami akan kembali memulai hidup baru, tetap lindungi kami dan permudah apa yang akan kami mulai rangkai kembali..

Komentar

  1. Masya Allah... Semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan... Semoga Allah menggantinya dengan yang jauh lebih baik.. Keep smile. Keep moving forward... ANd SEMANGAAAATTT !!!!!

    BalasHapus
  2. turut prihatin dan terus berjuang untuk hidup yang lebih baik di masa depan (samsunisarman.com)

    BalasHapus
  3. ikut berduka atas musibah yg terjadi.
    tetap percaya dan berdoa bahwa Rencana Tuhan pasti Indah pada waktuNya.

    tetap kuat karena orang tua butuh kmu yg Lebih kuat dari mereka.

    BalasHapus
  4. masya Allah, saya ikut berduka mbak tiva, gak nyangka kalo mbak tiva turut jadi korban kebakaran BP.. salut dengan ketabahan dan semangat mbak tiva.. :)

    BalasHapus
  5. Sabar ya mbak, semua akan diganti asal kita tetap sabar dan tawakal kepada-Nya.

    Salam untuk keluarga dari saya dan keluarga.

    Tetap semangat!

    BalasHapus
  6. Masya ALLAH, mbak tiva...saya turut berduka ya mbak. Smoga mbak ttp bersabar dg musibah yg terjadi ini. Smoga ALLAH ttp memberikan kekuatan kpd mbak tiva dan keluarga. Amin...3x Ya Robbal Alamin :)

    BalasHapus
  7. Maaf baru bisa balas comentnya karena lewat hp gag bisa coment..
    makasih untuk dukungan dan doa semuanya.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer