Home (will) sweet home vs kios mungil..

Sepuluh hari berlalu peristiwa kebakaran itu terjadi. Empat hari pertama kulewati dengan senyum, ceria, tegar dan kekuatan hati. Tapi hari-hari setelah itu, semenjak kepindahan ke kontrakan baru adalah hari yang sangat berat. Baru aku sadari bahwa banyak hal yang hilang, banyak barang yang aku butuhkan. Disini, dirumah ini semua serba dimulai dari nol. Piring, panci, gayung,bantal, dan barang-barang lain harus dibeli lagi. Benar-benar mulai dari nol. Tanpa kasur empuk, tanpa kulkas, tanpa tv dan kipas, dan lemari tempat baju dibuat dari susunan kardus.

Home (will) sweet home, begitu aku menyebutnya, suatu hari nanti rumah ini akan menjadi rumah yang punya kenangan manis. Walaupun tanpa barang-barang itu, kalau masih ada Blackberry ditangan setidaknya duniaku masih ada.

Aku selalu bilang diriku yang paling sabar dan paling kuat, tapi aku juga yang paling banyak mengeluh. Entah kenapa kesabaran dan kekuatan itu mulai terkikis, apalagi ketika dukungan semangat dari sahabat, teman maupun keluarga sedikit demi sedikit menghilang.

Baru sangat terasa beratnya menjalani hari paskah musibah itu, walaupun keluargaku lebih beruntung dibanding tetangga-tetangga yang sampai saat ini masih tinggal di tenda pengungsian. Mereka harus rela kepanasan dan kedinginan. Kalau melihat mereka aku jauh lebih beruntung, rasa syukurku tak pernah berhenti..

Hari ini tanggal 23 Desember 2011, adalah hari baru. Banyak hari yang aku bilang hari baru untukku. Hari dimana kios mungilku di kompleks pasar BP akan aku buka. Kios Tiva Organizer untuk koleksi souvenir dan undangan. Kios mungilku ini tujuan utamanya bukan untuk jual souvenir tapi untuk mempermudah klien kalo ingin bertemu denganku, jadi pertemuan bukan dirumah lagi.

Mungkin itu salah satu hikmah dibalik musibah yang menimpa kami, kalo nggak kebakaran, aku mungkin nggak bisa buka kios mungilku. Hari ini mari mulai dengan doa, senyum, semangat, keceriaan.. Youuuu goooo girrrlllll!!!!!