Jangan pergi dari hariku..

Hanya hitungan jam aku bisa merasakan hadirmu kembali. Pengen rasanya lompat, tertawa, dan senyum sendiri karena bisa melihat senyummu, bisa tertawa lepas bersamamu. Rasanya seperti mengetahui bahwa cinta yang kurasa tidak lagi bertepuk sebelah tangan, rasanya seperti mengetahui bahwa tabungan yang kumiliki sudah cukup untuk membeli rumah impian, rasanya seperti wisuda tanpa skripsi.. Sangat indah rasa itu. Rasa yg lama terpendam, rasa yg hanya beberapa bulan lalu aku pernah rasakan.

Andai aja aku tau semua akan kembali lagi sebelum pertemuan kita, akan aku habiskan untuk bersamamu, untuk bercerita semua yang aku lewati tanpa kamu, untuk berbagi canda maupun gila, untuk mengatakan bahwa ada yg kurang dihidupku tanpa kamu. Juga untuk menjawab semua pertanyaanmu yang tak sempat aku jawab karena aku sibuk dengan air mataku.

Aku bukan ingin memilih menjalaninya sendiri, aku juga ingin kamu ada. Sudah aku bilang, aku terlalu enjoy dengan kesendirianku, aku sudah terbiasa dengan melangkah sendiri, dipuji sendiri dan dimakipun sendiri. Disatu sisi aku juga masih butuh kamu, aku ingin bisa sharing, aku ingin ada teman untuk menikmat manisnya bareng dan teman untuk merasakan pahitnya juga bareng. Aku memang egois karena ternyata aku sudah bisa dengan kesendirian itu, tapi jauh dihatiku aku masih sangat butuh kamu, aku juga nggak pengen membuat kamu terluka LAGI dan sepertinya luka kali ini jauh lebih dalam dari sebelumnya. Maaf karena aku telah mengecewakanmu, penyesalan selalu datang belakangan. Maaf aku tak bisa menjadi seperti yang kau inginkan.

Di pikiran aku, mungkin gag yah.. Aku menjalani langkah itu sendiri, tapi apa yang kita sebut dengan persahabatan juga bisa berlanjut seperti semula. Heeem, aku memang egois, aku serakah, aku menginginkannya tapi juga membutuhkanmu.. Andai aja aku bisa mengontrol setiap pemikiran orang, aku ingin kamu mengijinkan dan mengikhlaskan aku menjalaninya sendiri tapi juga kamu bisa menjadi sahabat yang kukenal dulu. Aku jahat dengan kalimat ini, tapi aku gag bisa munafik dan membohongi diriku sendiri.

Semua memang berawal dari mimpi kita berdua, dua orang sahabat yang ingin mengejar cita. Tapi sekarang nggak sesimpel itu, ada banyak orang yang masuk dalam lingkaran mimpi kita, butuh tanggung jawab besar, kerja keras, kesabaran dan keyakinan. Bukan lagi hanya sekedar 'mimpi' tapi sebuah 'komitmen'..

Karena itu aku sulit memutuskannya, walaupun aku meminangmu kembali apakah iya kamu akan sanggup menjalani ini dihari normalmu?. Apakah kamu bisa mengatur jadwalmu dihari kerja?, apakah kamu sanggup meninggalkan weekendmu untuk stand by dari pagi sampai tengah malam? Sejauh mana kamu bisa terlibat? Dulu, aku mungkin mengiyakan untuk kelapangan sendiri, tapi sekarang jika kamu kembali melangkah bersama untuk mimpi kita, aku ingin selalu ada kamu untuk setiap pertemuan? Aku ingin kamu merasakan getaran setiap pertemuan. Ehmm, itu yang aku maksud dengan sudah 'menikmati kesendirian'.. Apakah pertanyaan-pertanyaan ini sudah kamu jawab sebelumnya?..

Kamu ingin aku tidak hadir lagi diharimu? Apa kamu yakin dengan permintaanmu itu?. Kamu tau gag rasa NYESEK itu gimana? Itu yang aku rasa ketika membaca kalimat itu.

Kamu bukan hanya teman, lebih dari itu. Tapi kamu juga bukan hanya sahabat, lebih dari itu. Jika kamu organ tubuh, kamu adalah nadi. Nadi kadang terasa cepat, melambat, tapi juga kadang seperti tak terasa, bagaimanapun aku sangat butuh denyut nadiku dalam berbagai irama. Jika nadi itu tidak berfungsi lagi, orang yang memilikinya perlahan akan tiada. Karena nadi tidak seperti organ lain yang bisa diganti........

Aku memang sudah kebal dengan cuekmu, dengan marahmu. Kamu boleh cuek sama aku, kamu boleh marah sama aku, kamu boleh ngambek sesuka kamu, kamu boleh jadikan aku 'halte bus', kamu boleh 'mengikat' aku dengan tali, kamu boleh menendangku ke 'negara' lain, kamu boleh tak memperdulikan aku, tapi tolong jangan minta aku untuk pergi dari harimu dan JANGAN PERGI DARI HARIKU !!!

Komentar

Postingan Populer