Pahlawan kami


Hari pahlawan udah lewat empat hari yang lalu, tapi aku masih tetap ingin menulis tentang pahlawan. Isinya sih bukan tentang Sultan hasanuddin, Diponegoro, Jendral sudirman, atau Cut nyak dien, Cut Tari dan Cut Memey.. *ehhhh..

Kamis sore itu tanggal 10 November, aku liat sebuah foto di upload oleh kakak dan kata-kata singkat yag ditulisnya untuk foto itu dengan sukses membuat mataku berkaca-kaca. “HORMAT DAN BANGGAKU KEPADAMU, KALIAN PAHLAWAN SEJATIKU YANG TIDAK TERLUPA SEPANJANG MASA, SELAMAT HARI PAHLAWAN.” Orang satu itu memang selalu bisa membuat kangen ini selalu bertambah. Dengan bentangan jarak yang memisahkan, tapi dia selalu punya cara menunjukkan rasa sayangnya.

Mereka yang ada di foto itu adalah dua orang tua dengan kesederhanaan yang mereka miliki tapi bisa mencurahkan seluruh kasihnya secara luar biasa kepada dua orang anaknya. Mereka memang pahlawan sejati yang tak akan pernah terlupa dan tergantikan di hati. Dengan tetesan keringat mereka berjuang untuk hidup anak-anaknya, dengan dekapan lembut mereka selalu bisa melindungi, dengan sebuah senyuman mereka mampu membuat kami bahagia.

Nggak perlu embel-embel resmi pahlawan yang harus disetujui oleh DPR atau Presiden, dengan sendirinya kami memiliki Pahlawan dalam hidup……… Terima kasih Pahlawanku !!!!

Komentar

  1. Salam.
    tentang pahlawan, umm org yang telah berjasa dan org penting bagi kita itulah pahlawan yg sebenarnya bagi kita, dan tentunga para org tua dan keluarga besar, sejatinya pahlawan yg sebenarnya bagi kita, memberi tanpa imbalan..karena mereka betul2 ihlas ya tentu juga bagi pahlawan kemerdekaan kita...salam.

    BalasHapus
  2. Nggak perlu embel-embel resmi pahlawan yang harus disetujui oleh DPR <----setuju banget mbak,,, kita semua punya pahlawan dalam hidup kita..

    BalasHapus
  3. Becks, al kahfi : Kita semua punya pahlawan...

    BalasHapus
  4. salam alaikum, wah.. tadi sempet edit template ya? gak bisa masuk tadi.. :P

    Setuju banget ama postingannya, pahlawan yang pertama dan utama ya orang tua, kalau tanpa ada "sebab" beliau2, tentu kita tidak seperti hari ini. kebetulan saya sedang persiapkan tema senada..sayang sekali bbrp hari blakangan PC saya kena virus dan musti install ulang.. jadi masih menunggu mood dan kesempatan untuk lanjutkan tulisan soal "pahlawan" itu. (_ _")

    BalasHapus
  5. Setuju, orang tua is the real hero

    BalasHapus
  6. jd pahlawan bg mb ortu yaa?
    sama!
    they're my hero.
    apa pun dlakukan biar anak2ny hepi...best hero lah pokoke
    =D
    eh ya, kunjungan perdana...salam kenal yyak

    BalasHapus
  7. ya, daripada minta restu pemerintah dan bertele tele mending langsung angkat saja sendiri pahlawan kita.

    BalasHapus
  8. Makasih yang udah mampir coment, Yeaaayyhh berarti pada setuju kalo orang tua adalah pahlawan.. Yukk sayangi mereka :)

    *kemaren malam sempat di block blogku, hiksss untung udah balik lagi..

    BalasHapus
  9. bener!! kita punya pahlawan sendiri dalam hidup kita... dan sama dengan kamu.. hero saya yah 2 orangtua saya... dan saya rasa anggota DPR juga ga berani ngebantah itu hehe

    BalasHapus
  10. kak_ega_punya cerita : Kalo DPR ngebantah, bisa kacau ka egaaa... hehehe..

    BalasHapus
  11. saya pikir kenapa pemerintah (cq : dpr) harus menyetujui status kepahlawan ini karena berhubungan dg sejarah dan apa2 (keuntungan meterial) yg harus didapet oleh keluarga dan keturunannya. kalo ini gak tuntas diurus ama dpr, bisa2 mereka melepas tangan untuk tanggung jawab terhadap veteran2 tua dll yang kehidupannya semakin melarat. soalnya saya pernah liat di tipi, gimana keadaannya. miris juga seh

    BalasHapus
  12. pahlawan tiap orang kan beda beda
    ga perlulah pengen dianggap pahlawan oleh negara
    toh negara juga ga bisa mewarisi semangatnya
    korupsi mulu yang dipentingin

    BalasHapus
  13. rusydi hikmawan : Iyaaa iyaa.. Pejuang2 kemerdekaan malah melarat yah hidupnya, padahal mereka yg dulu siap mati untuk kita.. :(

    Rawins : Korupsi lagiii, udah mengakar..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer